Lampung, CNN Indonesia —
Petugas gabungan menerapkan delay system kepada para pemudik selama arus balik Lebaran 2024 yang menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Sistem tersebut diterapkan kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat di lokasi buffer zone, bekas Terminal Agrobisnis Desa Gayam, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan.
Pantauan CNNIndonesia.com dilokasi, Sabtu (13/4) sore, terlihat sejumlah petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP dan petugas ASDP mengarahkan pemudik berkendara menuju ke lokasi buffer zone.
Kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda empat (pribadi) yang akan menuju ke Pelabuhan Bakauheni diarahkan masuk ke lokasi buffer zone untuk diperiksa.
Kendaraan pemudik tersebut, mayoritas berpelat nomor daerah Jakarta (B) dan Banten (A). Namun ada juga kendaraan lainnya dengan plat nomor daerah Bogor (F), Kerawang (T) Pangandaran (Z) dan Denpasar (DK).
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menanyakan ke pemudik terkait tiket kapal atau hanya sebagai pengantar saja menuju ke Pelabuhan Bakauheni.
Jika pemudik sudah memiliki tiket kapal, petugas menandai kendaraan dengan ditempeli stiker hijau. Apabila kendaraan ini tujuannya mengantar pemudik ke Pelabuhan, maka ditempeli stiker merah.
Sementara jika pemudik kendaraan belum bertiket, maka diarahkan untuk membeli tiket di tenda penjualan tiket resmi Ferizy yang tersedia di lokasi buffer zone tersebut. Setelah itu, kendaraan pemudik ditempeli stiker warna hijau dan bisa langsung melanjutkan perjalanan menuju ke Pelabuhan Bakauheni.
“Diperiksa, untuk mengetahui pemudik ini sudah ada tiket kapal atau belum dan juga pemberian tanda khusus berupa stiker di kendaraan pemudik,” kata salah seorang petugas, Zimmi kepada CNNIndonesia.com di lokasi, Sabtu (13/4).
Menurutnya, pemasangan stiker ini untuk mengetahui kendaraan para pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa atau hanya mengantar atau menjemput keluarganya dan kerabatnya saja.
“Untuk kendaraan pemudik yang sudah beli tiket kapal, langsung diberi tanda stiker warna hijau. Hal ini, tujuannya agar lalu lintas lancar dan tidak terjadi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjutnya, petugas akan mudah mengarahkan calon penumpang kapal ke dermaga. Tidak hanya itu saja, cara ini diklaim efektif mencegah kemacetan lalu lintas di area Pelabuhan Bakauheni.
“Dua tahun sebelumnya saat masa arus mudik-balik Lebaran, juga diterapkan cara sama (delay sistem) dan memang cukup efektif mengurangi atau mencegah kemacetan di Pelabuhan,”ungkapnya.
Ia menambahkan, kepada para pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa agar mematuhi aturan atau kebijakan yang sudah diterapkan, dan patuhi rambu-rambu lalu lintas serta berhati-hati selama dalam perjalanan.
“Kami imbau, pemudik jangan lanjutkan berkendara jika mengantuk dan segera istirahat di rest area terdekat agar tidak terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Pantauan CNNIndonesia.com pada H+2 Lebaran di Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (13/4) hingga pukul 20.00 WIB, pemudik baik pejalan kaki, dalam kendaraan dan pemudik menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat (pribadi) yang akan menyeberang ke Pulau Jawa terpantau ramai.
Kepadatan pemudik pejalan kaki terpantau mulai dari ruangan check in tiket, lalu scaning saat akan menuju ke kapal dan juga di lorong Gangway dermaga 1, 2 dan 3 reguler saat pemudik akan naik ke kapal.
Selain itu, di ruang tunggu dermaga eksekutif pun terpantau ramai pemudik pejalan kaki yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.
Selain pemudik pejalan kaki, pengendara sepeda motor juga terpantau ramai dan memadati kantung parkir dermaga 1 reguler.
Begitu juga dengan kendaraan roda empat (pribadi), kantung parkir dermaga reguler dan eksekutif Pelabuhan Bakauheni dipadati kendaraan pemudik yang naik ke kapal.
(zai/pmg)