Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2024 yang diprediksi pada 8 April bisa tak terjadi.
Aan menerangkan prediksi ini berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, di mana jumlah kendaraan para pemudik terpantau hampir sama setiap harinya.
“Kalau kita lihat data harian, ini jumlah angka tiap harinya ini hampir flat, antara 130 sampai dengan 135, dari kemarin, yang ke arah timur terutama,” kata Aan di Command Center KM 29, Minggu (7/4).
“Jadi mudah-mudahan melihat angka tersebut puncak arus ini tidak kita rasakan artinya akan flat karena sudah tersebar di hari-hari sebelumnya tanggal 3, tanggal 4, tanggal 5, tanggal 6, tanggal 7 tadi jumlah angka yang sama, tanggal 8 nanti besok pagi yang semula diprediksi akan jadi puncak mudah-mudahan juga ini angkanya flat saya kira itu,” imbuhnya.
Di sisi lain, kata Aan, antrean di Gerbang Tol Merak yang akan menuju ke Pelabuhan Merak juga sudah terurai sejak pukul 21.35 WIB.
“Untuk Merak ini 21.35 tadi untuk antrean di Gate Tol Merak ini sudah tidak ada, kemudian pantauan dari traffic counting maupun CCTV yang di Cikupa yang mengarah ke Sumatera juga sudah mulai berkurang mudah-mudahan dengan beberapa upaya tadi yang dilakukan di Merak ini bisa mempercepat pencairan di arah Merak,” ucap dia.
Sebelumnya, Korlantas Polri memutuskan untuk memperpanjang penerapan rekayasa lalu lintas berupa one way dari KM 72 ruas Jalan Tol Cipali, Jawa Barat sampai KM 414 GT Kalikangkung ruas Jalan Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah hingga Senin (8/4) pukul 24.00 WIB.
Diketahui, awalnya skema rekayasa lalu lintas one way tersebut hanya diterapkan hingga Minggu (7/4) pukul 24.00 WIB.
“Yang semula dijadwalkan tanggal 7 April 2024 ini kita jadwalkan pukul 24.00 untuk rekayasa lalu lintas one way dan seterusnya dihentikan, namun mengingat data-data tadi untuk kegiatan rekayasa lalu lintas menuju ke timur ini kita akan teruskan, lanjutkan, sampai dengan nanti kita evaluasi besok kita evaluasi,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di Command Center KM 29, Minggu (7/4).
(dis/fea)