Jakarta, CNN Indonesia

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku khilaf karena partainya sempat mendukung pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo 2020.

Hasto menyebut keputusan partainya mendukung Gibran kala itu karena melihat kemajuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo, meski kemajuan itu ditopang oleh beban utang yang sangat besar.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran, karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi,” kata Hasto dalam diskusi daring, Sabtu (30/3).

Dia pun menyoroti praktik nepotisme yang dilakukan keluarga presiden semakin telanjang. Hasto menyoroti rencana pencalonan Sekretaris Presiden, Devid Agus Yunanto di Pilgub Boyolali.

“Misalnya sekretaris Pak Jokowi Devid dicalonkan sebagai calon Bupati di Boyolali, itu kan akan merebut basis dari PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Menurut dia, langkah masif Presiden melakukan praktik nepotisme yang kian terbuka karena dia mengetahui persis kondisi PDIP.

Menurut Hasto, PDIP sejak awal selalu terlibat dalam pencalonan Jokowi di pilpres. Termasuk urunan oleh putra Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo sebesar Rp6,2 miliar kala itu.

“Seluruh kepala daerah kita, anak ranting, ranting, Pak Jokowi tahu persis the power of PDIP baik dalam pengertian ideologi, pengertian organisasi, militansi, dan kemudian termasuk sipirnya,” kata Hasto.

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *